27 Maret 2008

Duel Seru MotoGP Jerez Seri 2: Lorenzo versus Pedrosa

Kejar Balas Luka Lama
Casey Stoner dan Valentino Rossi sama-sama mengejar gelar dunia. Tapi di Jerez akhir pekan ini, duel paling seru justru terjadi antara Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Apalagi, dua bintang muda Spanyol itu punya sejarah saling melukai di masa lalu.

Ulasan Azrul Ananda

Jorge Lorenzo (bersama manajer dan pendukungnya) punya ambisi khusus di Grand Prix Spanyol, di Sirkuit Jerez, akhir pekan ini. Meraih pole position dan menjadi juara memang target utama, tapi itu bukanlah yang terpenting baginya. Bagi pembalap Fiat Yamaha itu, yang paling penting adalah mengalahkan Dani Pedrosa (Repsol Honda), di mana pun posisinya.

Bagi Lorenzo, mengalahkan Pedrosa bukan hanya penting karena adu gengsi di hadapan publik sendiri. Juga bukan menjalankan misi perusahaan yang bersaing ketat (Yamaha versus Honda). Lorenzo punya kepentingan mengalahkan Pedrosa untuk membalas luka lama.

Kedua pembalap ini memang punya karir nyaris paralel. Pedrosa mungkin masuk MotoGP duluan, tapi ketika di kelas-kelas sebelumnya, kedua pembalap ini sudah bersaing. Bahkan sempat terlibat kejadian besar yang meninggalkan luka lama.

Pada 2002 dan 2003, Lorenzo dan Pedrosa sebenarnya sudah turun bersama di kelas 125 cc. Hanya saja, keduanya masih menjadi bagian dari kelompok besar, belum bertarung secara head-to-head.

Pedrosa, yang dua tahun lebih tua, lantas naik kelas duluan. Pada 2004 itu, Pedrosa menjadi juara dunia termuda dalam sejarah kelas 250 cc. Lorenzo bergabung di kelas itu pada 2005, dan tahun itu pula rivalry dua jagoan Spanyol ini resmi bermula.

Waktu itu, di GP Jerman 2005, keduanya bertabrakan. Lorenzo (Fortuna Honda) mencoba menyalip Pedrosa. Mengaku tidak melihat, Pedrosa memotong Lorenzo, mengakibatkan terjadinya benturan.

Knalpot motor Pedrosa bengkok, namun dia masih mampu melaju meraih kemenangan. Lorenzo langsung out saat itu juga. Usai balapan, "perang" antara kedua pembalap ini memanas. Manajer Lorenzo, Dani Amatriain, terang-terangan menghujat Pedrosa.

Pedih bagi Lorenzo, tahun itu Pedrosa terus yang tertawa. Pada lomba terakhir musim itu, Pedrosa masih menang. Padahal, itu adalah kesempatan terakhir Lorenzo untuk menggantikan Pedrosa sebagai pemenang termuda di kelas 250 cc.

Pada 2006, Pedrosa naik kelas dan menjadi bintang di MotoGP. Lorenzo menjadi juara dunia 250 cc selama dua tahun, tapi dia tetap tenggelam di bawah sukses Pedrosa.

Baru tahun ini, kesempatan membalas luka muncul. Di lomba pertama di Qatar 9 Maret lalu, Lorenzo sudah berhasil mengalahkan sukses debut Pedrosa. Pada 2006, Pedrosa memang sukses finis kedua dan naik podium pada lomba pertamanya, namun dia hanya start dari urutan kelima.

Di Qatar, Lorenzo berhasil meraih pole position dan finis kedua pada lomba pertamanya! Dan dia ada di depan Pedrosa, yang finis di urutan ketiga.

Di podium Qatar itu pun, ketegangan antara kedua pembalap masih terasa. Lorenzo mengomel kepada media Spanyol bahwa Pedrosa sama sekali tidak mengucapkan selamat kepadanya. Tidak ada ucapan, tidak ada jabat tangan.

"Meski dia punya hak untuk melakukan atau tidak, saya tetap tidak menyukai itu," aku Lorenzo. "Kalau saya jadi dia, maka saya akan langsung menyelamati. Semua orang di Qatar menyelamati saya. Sejak kecil, ayah saya selalu mengajari saya untuk menghargai orang lain," lanjutnya.

Akhir pekan ini, Lorenzo mendapat kesempatan untuk "menyakiti" Pedrosa lebih dalam. Dengan cara finis di depannya, di hadapan ratusan ribu penonton Spanyol yang maniak balap motor.

Lorenzo mengakui, mengulangi sukses di Qatar akan sulit dilakukan di Jerez. "Saya tahu harus kerja keras. Ini masih lomba kedua saya naik motor M1. Saya harus bekerja keras dan fokus saat babak latihan kalau ingin mengulangi sukses Qatar," tuturnya.

Seandainya Pedrosa yang menang? Lorenzo mengaku akan mencoba berbesar hati. "Mungkin akan sulit bagi saya untuk melakukannya, tapi saya akan tetap mengucapkan selamat kepadanya. Tapi saya tidak tahu, apakah dia mau menerima ucapan selamat dari saya," kata Lorenzo. (bersambung)

jawapos.com

Tidak ada komentar: