Lima Hari Lagi Sudah Boleh Berlatih Ringan
BARCELONA - Jorge Lorenzo membuat keputusan besar. Senin lalu (14/4), hanya sehari setelah meraih kemenangan pertamanya di Grand Prix Portugal, pembalap Fiat Yamaha itu langsung menjalani operasi pergelangan tangan.
Keputusan ini cukup berisiko, mengingat dia tak punya banyak waktu untuk memulihkan diri. Pada 4 April mendatang, lomba MotoGP berikutnya sudah diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok.
Sebelum GP Portugal, Lorenzo memang sudah terancam operasi. Dia selalu mengeluhkan masalah pada kedua lengannya. Kadang sakit, kadang mati rasa atau kesemutan. Sebelum lomba itu pula, Lorenzo melakukan terapi dan latihan-latihan khusus untuk mengurangi sakit. Dengan harapan, operasi bisa ditunda hingga Agustus mendatang, saat MotoGP libur sejenak.
Minggu lalu, dalam perjalanan menuju kemenangan, Lorenzo mengaku masih merasa sakit. Malam setelah lomba, dia harus membuat keputusan apakah operasi atau tidak.
Kemenangan pertama itu mungkin membantu mengurangi beban Lorenzo, membuatnya lebih berani untuk operasi. Apalagi, ada waktu sedikit untuk memulihkan diri, karena ada jeda tiga pekan antara balapan di Portugal dan Tiongkok.
Senin lalu, operasi itu dilakukan di Barcelona, oleh dokter kondang Xavier Mir. Setelah itu, Lorenzo hanya perlu menginap semalam. Dalam empat sampai lima hari lagi, dia sudah boleh latihan ringan. Harapannya, dia sudah cukup kuat begitu tiba waktunya untuk berlaga di Tiongkok.
Apa masalah Lorenzo?
Menurut laporan berbagai media, pembalap 20 tahun itu mengalami carpal tunnel syndrome atau CTS. Yaitu adanya penekanan atau penjepitan saraf yang melewati pergelangan tangan. Saraf yang disebut medianus itu bertugas meneruskan sensasi sebagian tangan, dan mengendalikan beberapa otot yang menggerakkan tangan.
Saraf ini berjalan di bawah ligamen (jaringan ikat kuat) yang disebut fleksor retinaculum. Ligamen ini mengikat bersama tulang-tulang pergelangan tangan (carpal), membentuk suatu terowongan (tunnel).
Penyebab CTS sendiri bisa berbagai macam. Biasanya karena aktivitas telapak tangan yang berlebihan, seperti yang dilakukan para pembalap motor. Tak heran, banyak pembalap motor mengalami masalah ini. Tahun lalu, pembalap Team Alice Ducati, Sylvain Guintoli, punya masalah yang sama dan harus operasi.
Ciri CTS sama seperti yang dikeluhkan Lorenzo. Awalnya kesemutan. Kalau telapak tangan dikibaskan, rasa itu hilang. Tapi bakal kambuh lagi. Bila dibiarkan, lama-lama muncul rasa nyeri pada jari jemari. Pada akhirnya, tangan terasa lemah dan tak bisa mengangkat benda kecil sekalipun.
Operasi merupakan salah satu jalan mengatasi masalah ini. Kemungkina, Lorenzo menjalani operasi dekompresi carpal tunnel. Pada operasi tersebut, dokter akan membuat irisan menyilang di pergelangan tangan sepanjang 3-4 cm. Lalu memasukkan alat untuk memotong ligamen yang menjepit saraf tersebut.
Menurut keterangan yang didapat harian ini, jahitan baru bisa dilepas setelah tujuh sampai sepuluh hari. Setelah itu pergerakan pergelangan tangan harus dibatasi, serta dimonitor untuk mencegah risiko terjadinya infeksi atau penggumpalan darah di bawah lokasi operasi.
Katanya, dibutuhkan beberapa bulan sebelum akhirnya pergelangan tangan bisa bergerak dengan bebas.
Karena ditangani pakar kelas dunia, disambung dengan perawatan terbaik, Lorenzo mungkin memang bisa pulih dengan cepat. Namun, kemampuannya akan menjadi tanda tanya menjelang GP Tiongkok nanti. Apakah dia masih punya kemampuan untuk terus merebut pole position dan mengulangi kemenangan.
Usai GP Portugal, Lorenzo berkata lantang, "I’m in heaven" (saya di surga). Setelah operasi Minggu lalu, entah apa yang dia rasakan.
jawapos.com
16 April 2008
Lorenzo Operasi Lengan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar