SURABAYA - Pelaksanaan Seri II Kejurnas Pertamina Motorprix Indonesia 2008 diwarnai pergolakan. Itu terjadi saat kualifikasi yang seharusnya digeber kemarin sore di Park Sirkuit, Kenjeran, Surabaya, ditunda karena protes para peserta.
"Kualifikasi terpaksa kami tunda karena ada pernyataan 30 pembalap dari kelas MP3, MP4, dan MP5 kepada juri lomba. Intinya, mereka meminta waktu latihan tambahan karena ban yang telah ditentukan harus dipakai seluruh pembalap oleh IMI dinilai licin" kata pimpinan lomba Toddy Andries kemarin (12/4).
MP3 adalah kelas bebek 110 cc 4 langkah tune-up pemula A, MP4 ialah kelas bebek 125 cc 4 langkah pemula A. Sedangkan MP5 merupakan kelas paling bawah, yakni bebek 110 cc standar pemula.
Toddy menyatakan, awalnya, dirinya berniat melakukan cek dan ricek terhadap fakta di lapangan yang terjadi pada para pembalap yang sebenarnya bukan berlaga di kelas paling bergengsi itu. Namun, pernyataan para pembalap tersebut tidak terbukti. Hasilnya, hanya dua pembalap di antara 20 yang turun di lintasan terjatuh.
"Ini bukti konkret. Para pembalap di kelas bergengsi MP1 (bebek 110 cc 4 langkah tune-up seeded) dan MP 2 (bebek 125 cc 4 langkah tune-up seeded) juga menyatakan berlatih menggunakan ban yang dianggap licin sejak pagi dan tidak bermasalah," ujarnya. Namun, sangat disayangkan, para pembalap MP1 dan MP2 baru, tambah dia, mengakui hal itu saat jadwal kualifikasi sudah habis dipergunakan untuk latihan tambahan para pembalap MP3, MP4, dan MP5.
Selain itu, para pembalap di tiga kelas memprotes sulitnya memperoleh ban yang diharuskan dipakai dalam ajang kejurnas kali ini. Namun, dalam hal itu, Toddy mengakuinya. Saat dia mengecek, ban bermerek IRC dengan tipe Razzo 166 ini sulit ditemukan di toko-toko di luar Surabaya. Setelah berkoordinasi dengan seluruh instrumen lomba, Toddy akhirnya mengambil keputusan untuk menunda kualifikasi yang hanya dikhususkan untuk kelas MP1 dan MP2 tersebut. Rencananya, itu baru dilaksanakan pukul 09.00 WIB hari ini.
"Balapan untuk kelas MP2 akan dimulai tiga jam setelah kualifikasi. Begitu pula untuk kelas MP1," tegasnya. Balapan yang sedianya dimulai pukul 09.00 WIB untuk kelas MP 3 akan diundur setelah pelaksanaan kualifikasi. "Atas kejadian ini, saya akan panggil dan tegur seluruh orang lapangan karena tidak ada koordinasi yang baik dengan kita," tandas Toddy.
Sementara itu, pihak dari merek ban IRC mengaku menyesalkan kejadian kemarin. Yanto, salah seorang satf marketing IRC, menyatakan penyesalannya terhadap pelanggaran Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor 2008 yang dikeluarkan IMI dalam kualifikasi kejurnas yang seharusnya dilaksanakan kemarin. "Semuanya sudah jelas di buku kuning (buku pelanggaran Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor 2008) ini. Mengapa masih saja dilanggar," tukasnya.
Penggunaan ban merek IRC pada Kejurnas Pertamina Motorprix Indonesia 2008, lanjut dia, sudah disepakati sejak Rakernas IMI Desember lalu di Semarang, Jateng. Selain itu, aturan sudah dituangkan ke dalam Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor 2008. "Sejak mulai latihan, sejak kali pertama ada jadwal latihan, kami juga sudah membuka counter di Park ini. Di Surabaya pun telah ditunjuk beberapa distributor untuk ban ini. Jadi, tidak benar sulit untuk memperoleh ban ini," tegasnya."Para pembalap nasional seperti Hadi Wijaya (Suzuki Elf IRC Rextor Manual) dan Wahyu Widodo (Suzuki IRC U Mild AHRS) sukses mendulang poin dalam even berkelas nasional," imbuhnya.
jawapos.com
13 April 2008
Kejurnas MotoPrix, Persaingan Ban Tambah Bikin Panas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar