11 April 2008

Jelang MotoGP Portugal di Sirkuit Estoril (2-Habis)

Di Ambang Menang, Terancam Operasi
Rookie Fiat Yamaha Jorge Lorenzo menghadapi musim 2008 ini dengan dua skenario. Di satu sisi, dia di ambang kemenangan pertama dan status superstar. Di sisi lain, dia mungkin harus menjalani operasi dan menunda dulu mimpi juara.

Ulasan Azrul Ananda

Tidak ada satu pun pemerhati MotoGP yang meremehkan Jorge Lorenzo. Pada dua lomba pertamanya di kelas tertinggi, rookie Fiat Yamaha itu sudah dua kali meraih pole position dan dua kali naik podium. Kemenangan praktis tinggal menunggu waktu. Bahkan, ada yang bilang, dia termasuk kandidat juara dunia musim ini.

Lorenzo sendiri merasa semakin percaya diri. Pembalap 20 tahun itu punya feeling bakal meraih kemenangan pertamanya sebelum tutup tahun. Bahkan, mungkin, di Grand Prix Portugal akhir pekan ini karena Sirkuit Estoril seharusnya cocok untuk motor Yamaha YZR-M1. Tapi, dia tak mau bermimpi terlalu tinggi.

"Saya harus selalu mengingatkan diri sendiri. Target kami tahun ini bukanlah kemenangan. Target kami tahun ini adalah untuk belajar. Dan, sejauh ini saya banyak belajar," tuturnya seperti dikutip harian asal Spanyol, AS.

Pada lomba terakhir di Jerez, Spanyol, Lorenzo sebenarnya sangat berpeluang untuk menang. Dia telah mendominasi latihan, lalu meraih pole. Sayang, saat lomba dia melorot ke urutan ketiga, di belakang Dani Pedrosa (Repsol Honda) dan rekan sendiri di Fiat Yamaha, Valentino Rossi. Yang membuat kegagalan itu makin menyesakkan, Lorenzo kembali dominan pada uji coba di Jerez, sehari setelah lomba!

Menghadapi GP Portugal akhir pekan ini, Lorenzo akan berusaha menerapkan pelajaran dari Jerez. Waktu itu, kata Lorenzo, dirinya kalah karena start yang kurang cepat. Andai start lebih baik, dia mungkin bisa bertahan di depan hingga finis.

Masalah lain, lanjut Lorenzo, adalah kondisi lengan kanannya. Pada dua lomba pertama, dia selalu mengalami sakit atau kram di tengah lomba, menghalangi upaya untuk melaju seratus persen.

Dan, masalah fisik itu mungkin lebih parah daripada yang dibayangkan. Lorenzo mengaku, operasi adalah salah satu solusi. Namun, dia akan berusaha untuk menghindari itu karena bisa mengganggu "tahun belajarnya" di MotoGP.

Saat diperiksa dokter setelah lomba di Jerez, operasi memang belum mendesak. Sementara Lorenzo cukup melakukan latihan-latihan otot untuk memperkuat lengan. Yamaha juga membuatkan handlebar yang lebih kecil untuk mengurangi beban ototnya.

"Saya akan melakukan banyak latihan peregangan. Tapi, kalau terus menjadi masalah, saya tak punya pilihan lain. Harus operasi. Kalau harus operasi, saya akan berusaha menunda hingga libur musim panas nanti. Sebab, saya membutuhkan dua pekan untuk memulihkan diri," tuturnya.

Selain latihan fisik, Lorenzo bertekad melawan rasa sakit itu dengan kekuatan mentalnya. Dan, dia mengaku telah belajar untuk terus memotivasi diri sendiri.

"Begitu bangun pagi usai lomba di Jerez, saya memang sangat kecewa. Tapi, kemudian saya memasang iPod di kuping saya, mencari motivasi (lewat lagu). Dan, saya berhasil mendapatkannya," ungkapnya.

Lorenzo menegaskan, kalau pikiran kita positif, hasil di lintasan juga akan positif. "(Di sirkuit) tidak ada masalah. Yang ada hanya di pikiran. Kalau pikiran kita tidak tenang, kita akan kesulitan. Kalau pikiran kita mantap, tidak akan ada masalah," paparnya.

"Saya termasuk beruntung. Saya telah belajar untuk terus berkonsentrasi dan menjaga motivasi," katanya.

jawapos.com

Tidak ada komentar: