22 April 2008

Balap Sepeda, PSN Tunggu Kepastian Jadwal

SURABAYA - Persiapan klub balap sepeda Polygon Sweet Nice (PSN) ke Presiden Tour of Iran terancam sia-sia. Pasalnya, hingga kini, panitia penyelanggara belum memberikan kepastian pelaksanaan lomba yang baru diadakan untuk kali pertama itu.

"Padahal, 7 Mei mendatang even akan dilaksanakan. Saya sangat pesimistis lomba jadi dilaksanakan," ujar Direktur PSN Sastra Harijanto Tjondrokusumo kemarin (21/4).

Menurut kabar yang didengar Hari -sapaan akrab Sastra Harijanto Tjondrokusumo- rencananya, ajang yang diadakan selama enam hari tersebut ditunda hingga rampungnya Olimpiade Beijing Agustus mendatang. "Biasanya, minimal satu bulan sebelum pelaksanaan lomba, panitia sudah memberikan informasi menyangkut lomba dan akomodasi tim peserta," ujarnya.

Namun, hingga kini, mantan pelatih tim nasional itu menyatakan tidak mendapatkan satu pun informasi dari panitia. Bahkan, profil stage dari balapan enam etape tersebut belum diinformasikan kepada para peserta.

"Jadi, kami belum bisa melakukan pengenalan awal terhadap medan," imbuhnya.

Salah satu comissare internasional asal Malaysia yang juga ikut serta dalam mempersiapkan balapan tersebut, Jamludin Mahmood, juga belum memberikan kabar tentang kepastian lomba. "Nanti (kemarin, Red) malam saya akan coba mengontaknya lagi untuk mendapatkan kepastian lomba," ujarnya.

Padahal, PSN juga berusaha secepatnya merampungkan pengurusan dokumen bagi pembalap baru asal Kazakhstan Roman Zhiyentayev. Klub asal Kota Pahlawan memang ngotot untuk membawa peraih white jersey di Tour de East Java (TdEJ) 2008 itu ke Iran. Sebab, lanjut Hari, pembalap berusia 22 tahun tersebut memang memiliki kemampuan lebih di medan tanjakan.

"Kami pernah berlomba di Iran dan memang mayoritas lomba diselenggarakan di area pegunungan," lanjutnya.

Dari informasi awal yang diterimanya dari Jamaludin, lomba juga akan diadakan dalam empat nomor road race dan dua nomor kriterium. Karena itu, selain Zhiyentayev, pembalap PSN lain -Hari Fitrianto, Herwin Jaya, Yevgeniy Yakolev, dan Vyacheslav Dyadichkin- tiap hari menyantap menu latihan di pegunungan.

Setiap dua hari, mereka kini diharuskan berlatih dengan rute dari Surabaya menuju Tosari (Kabupaten Pasuruan), Pacet (Kab Mojokerto), dan Pujon (Kota Batu). Sangat banyak pilihan medan berat bagi mereka. Namun, menurut Hari, masih belum ada rute yang ketinggiannya melebihi rencana rute di Iran.

"Dari informasi awal, ada salah satu etape yang lokasi finisnya di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan air laut (dpl)," ujarnya.

Padahal, maksimal rute tempat berlatih para pembalap tim yang meraih posisi runner-up di TdEJ 2008 itu berketinggian 2.000 meter dpl. "Kami akan terus berusaha meningkatkan volume latihan pembalap di medan tanjakan. Walau belum pasti, sebagai tim continental professional, kami harus selalu siap dengan apa pun yang terjadi," pungkasnya.

jawapos.com

Tidak ada komentar: