Dua dari tiga gelar juara dunia world superbike (WSB) tiga tahun terakhir, selalu ditentukan pemegang dominasi di tiga seri pembuka. Suzuki GSX1000K5 (Troy Corser) saat itu jadi pelanggan podium 1 dalam tiga seri pembuka. Demikian juga Ducati 999 (Troy Bayliss) di 2006.
Nah, Ducati 1098F08 saat ini meraih 3 podium pertama dari 2 seri digelar. Troy Bayliss sapu bersih 2 race di seri 2 Hannspree Superbike World Championship 2008, di sirkuit Philip Island, Australia, Minggu (2 Maret), kemarin. Artinya, jika seri 3 (Valencia) Bayliss mengulang hal sama, ini jadi sinyal sejarah terulang.
Tentu bukan sekadar itung-itungan itu saja. Ada fakta lain bisa jadi dasar 1098F08 akan kampiun WSB 2008. Selain mental juara Bayliss masih terbina bagus, juga regulasi kapaistas. “Bayliss luar biasa di Philip Island. Saya kira, siapapun tidak akan bisa mengejarnya,” aku Troy Corser, sesama Aussie yang sempat menguntit Bayliss di race 1 naik Yamaha R1.
Logis alasan Corser. Sampai masa test jelang balap 2008, semua tim besar kepala. Maklum, motor mereka mencapai catatan waktu kisaran 1, 32 menit bersih di Philip Island. Tak heran kalau Suzuki, Yamaha dan Honda optimis bisa melawan. Karena, catatan terbaik di situ diraih Bayliss (2007) dengan 1:31, 887 menit. Ditambah lagi, saat sesi latihan dengan 1098F08, Bayliss kalah detiknya di bawah Suzuki.
Tapi semua meleset. Pembenahan set-up 1098F08 terbukti punya progress. Dua bulan terakhir, Bayliss mampu membawa F08 meraih superpole di tempat yang sama 1:31,493! Sementara urutan 2 sampai 10, tidak ada kejutan dan rata di kisaran 1:32 menit, beda koma doang.
Ini yang bikin beda. Upaya pabrikan lain yang mencoba teknologi riset baru hasilnya tidak sedrastis Ducati. Misal, Yamaha R1 edisi 2008 kini dilengkapi YCCI intake system. Teknologi itu bisa membagi torsi secara rata. Di putaran bawah enggak membuat roda wheelie, di putaran atas terisi rata.
Untuk manuver, desain lengan ayun baru yang ringan diprediksi menekan pemborosan ban. Ini belum juga banyak mendongkrak. Buktinya, Corser masih belum lewat 1:31 detik. Kalah satu detik ya ngos-ngosan kalau mau ngejar. Kalau enggak nunggu musuh jatuh, atau malah gedubrak sendiri karena nafsu. Terbukti di race 2.
motorplus-online.com
13 Maret 2008
World Superbike, Philip Island, Australia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar