Berharap Tim Lokal Ukir Sejarah
Prestasi tim Indonesia di Tour de East Java (TdEJ) dari tahun ke tahun tak kunjung beranjak dari posisi empat besar. Polygon Sweet Nice (PSN) yang diharapkan mampu merebut gelar juara di kandang sendiri masih berkutat di peringkat empat dalam tiga kali penyelenggaraan sebelumnya. Ajang keempat itu adalah kesempatan bagus bagi tim lokal untuk menciptakan sejarah baru.
LUCKY NUR HIDAYAT, Surabaya.
ADA yang berbeda dalam penyelenggaraan Tour de East Java (TdEJ) pada 2008 ini. Empat di antara lima etape yang akan dilangsungkan dalam ajang yang memiliki grade 2.1 UCI (uni balap sepeda internasional) itu bertipe flat (datar).
Kondisi itu merupakan kesempatan bagi tim yang memiliki banyak pembalap bertipe sprinter untuk menguasai lomba. Salah satu di antaranya adalah Jatim Track Team, yang bermateri pembalap nomor track proyeksi PON XVII Kaltim Juli mendatang.
Mereka, antara lain, adalah mantan raja kriterium Indonesia Ferinanto serta dua pembalap nasional di nomor track untuk Sea Games Thailand 2007 lalu, Kaswanto dan Robert Wijaya. Demikian juga, dua pembalap muda berbakat Rully Ibnu dan Angga Fredly.
Bekal kemenangan di ajang Tour de Jakarta (TdJ) 2008 pada 23 Maret lalu tentu akan melecut semangat para pembalap yang kini berlatih di Vellodrome Malang itu untuk kembali merajai ajang balap yang lintasannya mayoritas berkarakter flat. "Kaswanto juga mampu membuktikan diri mampu menyabet posisi runner-up di ajang one day race itu," ujar manajer Jatim Team Track Sastra Harijanto Tjondrokusumo .
Kaswanto dan Robert Wijaya hanya berada di posisi ke-33 dan 42 pada TdEJ edisi 2006. Namun, kemampuan anak-anak asuh Sukarman dan Kriswanto itu banyak meningkat. "Pelatnas dan beberapa ajang internasional memberikan banyak pengalaman bagi mereka untuk semakin maju," lanjutnya.
Masih ada tim tuan rumah lain yang sangat menjanjikan untuk bisa memecah kebuntuan seperti di ajang-ajang balapan tahun sebelumnya. Salah satu di antaranya adalah Polygon Sweet Nice (PSN). Pada edisi keempat ini, mereka tentu ingin meningkatkan posisi saat finis di akhir klasemen dan menembus tiga besar.
Sayang, dalam beberapa ajang terakhir, PSN sering terpuruk dan gagal meraih target yang mereka canangkan dengan finis di peringkat lima besar klasemen akhir lomba. Pada jelajah Malaysia Februari lalu, tim yang bermarkas di Kota Pahlawan itu hanya finis di peringkat ketujuh.
Sedangkan saat tampil di ajang Tour de Langkawi, PSN hanya mampu menembus peringkat ke-21 klasemen akhir. Di Taiwan mereka juga belum mampu tampil maksimal dan finis di peringkat ke-11 klasemen akhir lomba. "Namun, saya memiliki keyakinan, berlomba di kandang sendiri tentu saja akan membuat motivasi anak-anak meningkat," Imbuh Hari -sapaan karib Sastra Harijanto Tjondrokususmo.
Menurut Hari yang juga direktur PSN itu, target utama bagi anak-anak asuhannya ialah mendominasi etape keempat yang, rencananya, bertipe road race. Kembali bisa diturunkannya kapten tim Yakolev Yevgeniv dan Herwin Jaya pasca cedera membuat Hari semakin yakin timnya mampu tampil bagus di ajang yang akan digelar 2-6 Maret mendatang itu.
Selain Jatim Team Track dan PSN, masih ada tim dalam negeri yang juga patut diperhitungkan. Seperti CCN Dodol Picnic yang bermateri banyak pembalap mancanegara dan satu pembalap senior Indonesia Cecep Erfiandi.
Cecep telah memperkuat tim yang dahulu bernama Dodol Picnic Garut itu sejak tahun pertama penyelenggaraan pada 2005. Kala itu dia finis di peringkat ke-21 klasemen akhir lomba. Selain itu, tim tersebut diperkuat pembalap Thailand Komsan Karbanchee yang juga mengikuti ajang TdEJ pertama. Namun, kala itu dia hanya berhasil finis di peringkat ke-31 klasemen akhir.
Demikian juga, Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC). Tim itu diperkuat Purwanto yang selalu setia mengikuti semua TdEJ sejak 2005, 2006, dan 2007. Pada tiga even itu, dia menduduki posisi 30, 25, dan 33 klasemen akhir lomba.
jawapos.com
Prestasi tim Indonesia di Tour de East Java (TdEJ) dari tahun ke tahun tak kunjung beranjak dari posisi empat besar. Polygon Sweet Nice (PSN) yang diharapkan mampu merebut gelar juara di kandang sendiri masih berkutat di peringkat empat dalam tiga kali penyelenggaraan sebelumnya. Ajang keempat itu adalah kesempatan bagus bagi tim lokal untuk menciptakan sejarah baru.
LUCKY NUR HIDAYAT, Surabaya.
ADA yang berbeda dalam penyelenggaraan Tour de East Java (TdEJ) pada 2008 ini. Empat di antara lima etape yang akan dilangsungkan dalam ajang yang memiliki grade 2.1 UCI (uni balap sepeda internasional) itu bertipe flat (datar).
Kondisi itu merupakan kesempatan bagi tim yang memiliki banyak pembalap bertipe sprinter untuk menguasai lomba. Salah satu di antaranya adalah Jatim Track Team, yang bermateri pembalap nomor track proyeksi PON XVII Kaltim Juli mendatang.
Mereka, antara lain, adalah mantan raja kriterium Indonesia Ferinanto serta dua pembalap nasional di nomor track untuk Sea Games Thailand 2007 lalu, Kaswanto dan Robert Wijaya. Demikian juga, dua pembalap muda berbakat Rully Ibnu dan Angga Fredly.
Bekal kemenangan di ajang Tour de Jakarta (TdJ) 2008 pada 23 Maret lalu tentu akan melecut semangat para pembalap yang kini berlatih di Vellodrome Malang itu untuk kembali merajai ajang balap yang lintasannya mayoritas berkarakter flat. "Kaswanto juga mampu membuktikan diri mampu menyabet posisi runner-up di ajang one day race itu," ujar manajer Jatim Team Track Sastra Harijanto Tjondrokusumo .
Kaswanto dan Robert Wijaya hanya berada di posisi ke-33 dan 42 pada TdEJ edisi 2006. Namun, kemampuan anak-anak asuh Sukarman dan Kriswanto itu banyak meningkat. "Pelatnas dan beberapa ajang internasional memberikan banyak pengalaman bagi mereka untuk semakin maju," lanjutnya.
Masih ada tim tuan rumah lain yang sangat menjanjikan untuk bisa memecah kebuntuan seperti di ajang-ajang balapan tahun sebelumnya. Salah satu di antaranya adalah Polygon Sweet Nice (PSN). Pada edisi keempat ini, mereka tentu ingin meningkatkan posisi saat finis di akhir klasemen dan menembus tiga besar.
Sayang, dalam beberapa ajang terakhir, PSN sering terpuruk dan gagal meraih target yang mereka canangkan dengan finis di peringkat lima besar klasemen akhir lomba. Pada jelajah Malaysia Februari lalu, tim yang bermarkas di Kota Pahlawan itu hanya finis di peringkat ketujuh.
Sedangkan saat tampil di ajang Tour de Langkawi, PSN hanya mampu menembus peringkat ke-21 klasemen akhir. Di Taiwan mereka juga belum mampu tampil maksimal dan finis di peringkat ke-11 klasemen akhir lomba. "Namun, saya memiliki keyakinan, berlomba di kandang sendiri tentu saja akan membuat motivasi anak-anak meningkat," Imbuh Hari -sapaan karib Sastra Harijanto Tjondrokususmo.
Menurut Hari yang juga direktur PSN itu, target utama bagi anak-anak asuhannya ialah mendominasi etape keempat yang, rencananya, bertipe road race. Kembali bisa diturunkannya kapten tim Yakolev Yevgeniv dan Herwin Jaya pasca cedera membuat Hari semakin yakin timnya mampu tampil bagus di ajang yang akan digelar 2-6 Maret mendatang itu.
Selain Jatim Team Track dan PSN, masih ada tim dalam negeri yang juga patut diperhitungkan. Seperti CCN Dodol Picnic yang bermateri banyak pembalap mancanegara dan satu pembalap senior Indonesia Cecep Erfiandi.
Cecep telah memperkuat tim yang dahulu bernama Dodol Picnic Garut itu sejak tahun pertama penyelenggaraan pada 2005. Kala itu dia finis di peringkat ke-21 klasemen akhir lomba. Selain itu, tim tersebut diperkuat pembalap Thailand Komsan Karbanchee yang juga mengikuti ajang TdEJ pertama. Namun, kala itu dia hanya berhasil finis di peringkat ke-31 klasemen akhir.
Demikian juga, Bintang Kranggan Cycling Club (BKCC). Tim itu diperkuat Purwanto yang selalu setia mengikuti semua TdEJ sejak 2005, 2006, dan 2007. Pada tiga even itu, dia menduduki posisi 30, 25, dan 33 klasemen akhir lomba.
jawapos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar