26 Maret 2008

Bedah Kekuatan Peserta Tour de East Java 2008 (1)

Awas Ada LeTua, Tim Negeri Jiran Aroma Indonesia
Balapan bergengsi Tour de East 2008 bergulir pekan depan. Kekuatan tim Asia Tenggara tak boleh dipandang sebelah mata, khususnya LeTua Malaysia.

LUCKY NUR HIDAYAT, Surabaya

PRESTASI Tonton Susanto kembali terangkat. Setelah disebut-sebut bakal pudar, Raja Tanjakan Indonesia itu menuai prestasi gemilang dalam balapan Jelajah Malaysia 2008.

Secara mengejutkan, Tonton menjuarai even yang dilaksanakan pada 9-17 Februari tersebut. Hanya, kemenangan itu tak dipersembahkan oleh pembalap asal Pangandaran, Jabar, tersebut kepada tim Indonesia.

Tonton mempersembahkannya bagi tim Malaysia, LeTua Cycling Team. Bahkan, dia membawa LeTua berada di posisi ketiga beregu. Hasil itu membuat LeTua mempermalukan tim asal Surabaya, Jatim, Polygon Sweet Nice (PSN).

Bahkan, sepekan kemudian, saat PSN berambisi membalas kekalahan dari LeTua pada Jelajah Malaysia di Tour de Langkawi. Hasilnya? PSN hanya mampu berada di peringkat ke-21, sedangkan LeTua menduduki peringkat ke-12.

Pada nomor perorangan, Tonton menduduki posisi ke-32. Peringkat tersebut jauh di atas peringkat terbaik pembalap PSN Hari Fitrianto yang hanya menduduki posisi ke-57.

Menariknya, terdongkraknya prestasi LeTua itu tak hanya disebabkan oleh Tonton. Dua pembalap Indonesia lainnya, yakni Ryan Arihaan dan Amin Suryana, ikut menentukan.

"Dalam beberapa lomba terakir, Amin nggak ikut. Mereka unggul di medan datar. Yang jago tanjakan hanya Tonton. Mereka punya paduan bagus," kata Sastra Harijanto Tjondrokusumo, sekretaris umum TdEJ 2008, kemarin (25/3).

Tapi, LeTua juga punya sprinter bagus, yakni Anuar Manam. Anuar, jelas dia, nyaris sama dengan sprinter Indonesia Ferinanto saat masa jayanya.

"Untuk perebutan king of sprint, mereka bisa menyulitkan Indonesia," tambah Hari, sapaan karib Harijanto.

Sementara itu, untuk tim asal Filipina, Jazysportwear Beacon, dia tak paham betul. Tapi, dari beberapa pembalap yang didaftarkan, Hari mengenal Reynaldo Navarro dan Sherwin Carfera. Dua pembalap tersebut termasuk atlet senior. Navarro sudah berusia 34 tahun dan Carfera 33 tehun.

"Dulu, mereka cukup berbahaya. Tapi, seiring dengan bertambahnya usia, kekuatan mereka pasti menurun," ucap Hari. (bersambung-diq)

jawapos.com

Tidak ada komentar: