23 Mei 2008

Rossi Kembali Ke jalur Juara Dunia

Jakarta - Valentino Rossi bakal merengkuh gelar juara dunia? Masih ada 13 race sebelum mengonrfimasikan hal itu. Tapi usai kemenangan di Le Mans, The Doctor tengah menapaki jalan ke sana.

Terlalu terburu-buru mungkin membuat kesimpulan seperti itu karena persaingan MotoGP musim ini diyakini makin sengit dibanding musim-musim sebelumnya. Hingga seri keempat di Shanghai dua pekan lalu ada empat pembalap berbeda yang menjadi juara, yakni Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Rossi sendiri.

Maka saat mampu finish di posisi terdepan MotoGP Prancis, Minggu (18/5/2008), Rossi adalah pembalap pertama yang mampu duduk di podium teratas sampai dua kali sepanjang musim ini. Untuk sementara Rossi mengambil alih puncak klasemen pembalap dengan poin 97, unggul tiga angka atas Pedrosa dan Lorenzo yang sama-sama mengumpulkan 94 poin.

Tapi tentu bukan itu saja alasan untuk membuat prediksi seperti judul di atas.

Yang jadi modal utama Rossi untuk kembali bangun dari mimpi buruk selama dua musim terakhir tentu saja performa motor Yamaha miliknya. Kalau musim 2006 Yamaha YZR-M1 banyak mengalami masalah yang kemudian membuat Rossi dibuat tak berdaya oleh Nicky Hayden, dan musim lalu dipecundangi Casey Stoner yang didukung tenaga besar Desmosedici GP8, tahun ini teknisi Yamaha melakukan pengembangan sangat yang sukses.

Memang saat melaju di lintasan lurus Rossi masih harus sedikit bersabar, seperti yang terjadi di Le Mans. Namun gap dengan Honda atau Ducati tidaklah sebesar musim lalu. Buktinya Rossi tercatat sebagai pembalap tercepat di Le Mans dengan membukukan waktu satu menit 34,215 detik.

Keputusan untuk putus hubungan dengan Michelin dan kemudian bekerjasama dengan Bridgestone terbukti tidak salah. Jika musim lalu Rossi kerap harus bermain aman demi sekedar bisa sampai finish karena bannya kehilangan daya cengkram ban, kini -- setidaknya hingga seri kelima -- tak ada masalah serupa dialami.

Dengan modal seperti itu Rossi seharusnya bisa kembali menjadi kampiun kelas rajanya motor seperti yang terakhir dia raih tahun 2005 lalu.

Kalau ada yang berpotensi menghambat laju Rossi meraih gelar juara dunianya ke delapan di kelas yang berbeda maka itu adalah generasi pembalap muda berbakat yang dipimpin Dani Pedrossa. Selain pembalap Honda asal Spanyol itu, satu yang wajib diwaspadai Rossi adalah rekan setimnya, Lorenzo.

Lihatlah betapa pemuda Spanyol berusia 20 tahun itu tampil luar biasa saat menjadi juara di Portugal, menjalani balapan dengan konsisten meski habis mengalami kecelakan hebat di Shanghai dan tampil kesetanan di Le Mans untuk bisa duduk di posisi dua. Sebagai catatan, di usianya yang sudah 29 tahun, Rossi kini adalah pembalap tertua ketiga di ajang MotoGP.

Untuk memenangi pertarungan dengan rombongan pemain muda ini, pengalaman adalah senjata ampuh yang dimiliki Rossi. Jika mampu memanfaatkan dengan baik keuntungan tersebut, gelar juara dunia ke delapan sangat mungkin menjadi milik The Doctor.

"Saya belum pernah memenangi balapan secara beruntun sejak 2006. Dengan keberhasilan ini berarti kami kembali ke persaingan (menuju gelar juara dunia)," ungkap Rossi usai balapan seperti diberitakan Autosport.

detik.com

Tidak ada komentar: