Rossi: Pedrosa Ancaman Utama
Valentino Rossi bukan lagi satu-satunya andalan Yamaha. Musim ini, Jorge Lorenzo dan James Toseland juga berpeluang menang. Menjelang Grand Prix Portugal akhir pekan ini, Rossi pun menilai para pesaingnya.
Ulasan Azrul Ananda
Performa Yamaha di awal musim ini memberi senyum di wajah Valentino Rossi. Mesin motor itu tidak lagi lemah, tidak lagi menjadi penghalang bersaing di lintasan. Setelah dua lomba berlalu, gelar juara dunia kembali menari-nari di pikiran pembalap berjulukan The Doctor tersebut.
Hanya saja, performa Yamaha itu bukan hanya menguntungkan Rossi. Para pengendara lain ikut menikmatinya. Rekan setim di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, mampu meraih dua pole position dan dua kali naik podium meski berstatus rookie. Akhir pekan ini, di Grand Prix Portugal, pembalap Spanyol itu kembali masuk barisan unggulan.
Pendatang baru lain, James Toseland, juga semakin mengancam. Pada dua lomba pertama, pembalap tim satelit Tech 3 Yamaha itu mampu dua kali finis di urutan enam. Padahal, dia masih memakai mesin lama. Jangankan bersaing dengan Ducati, melawan factory Yamaha saja Toseland masih kalah hampir 10 km/jam di trek lurus.
Akhir pekan ini, Tech 3 Yamaha dipastikan dapat jatah mesin baru (pneumatic valve). Dan itu berarti, bukan hanya Toseland yang makin mengancam. Rekan setim pembalap Inggris itu, si gaek Colin Edwards, ikut semakin mengancam.
Haruskah Rossi khawatir? Sebab, kalau para rookie Yamaha itu terus bersinar, statusnya sebagai "raja" di tim tersebut terancam tergeser. Buat apa memanjakan Rossi kalau ada jagoan lain yang mampu menang?
Untuk sementara, Rossi belum menunjukkan tanda-tanda terganggu. Namun, dia mengakui kalau para pembalap muda itu adalah ancaman. Mungkin bukan sekarang, tapi cepat atau lambat bakal mengganggunya.
Di antara pengendara Yamaha itu, Rossi menyebut Lorenzo sebagai pembalap yang patut diawasi duluan. "Dia adalah rival saya yang pertama. Karena dia adalah rekan setim sendiri dan mengendarai motor yang sama," aku pembalap 29 tahun itu.
Tapi, Rossi masih belum menganggap Lorenzo sebagai penantang utama perebutan gelar juara dunia. Untuk pertarungan paling serius itu, Rossi mengaku penantangnya masih datang dari pabrikan lain.
Siapa orang yang paling dikhawatirkan Rossi itu cukup menarik. Sebab, dia bukan lagi Casey Stoner, bintang Ducati yang menjadi juara dunia tahun lalu. Rupanya, buruknya performa Stoner dan Ducati pada lomba terakhir di Spanyol (dua kali melebar, finis ke-11) membuat Rossi mengalihkan fokus ke pesaing lain.
Kata Rossi, pesaing yang paling dikhawatirkan itu adalah pembalap mungil Repsol Honda, Dani Pedrosa. Rossi mengaku kagum dengan performa Pedrosa pada dua lomba pertama. Meski belum seratus persen pulih dari cedera lengan, dia mampu finis ketiga di Qatar dan jadi jawara di Spanyol. Alhasil, Pedrosa-lah yang sekarang memimpin klasemen pembalap.
Dan performa Pedrosa ini harus terus diawasi di setiap lomba, termasuk di Portugal akhir pekan ini. Sedikit saja Pedrosa unggul, dampaknya bisa dahsyat di akhir musim nanti. "Di akhir musim nanti, saya pikir Dani yang bakal menjadi pesaing utama," tegas Rossi.
Pembalap bergaya asyik itu mengingatkan, Pedrosa hanya tinggal menunggu gelar. "Pada 2006 lalu dia belum siap menang. Pada 2007 lalu dia hanya apes," ucapnya. (bersambung)
jawapos.com
10 April 2008
Jelang MotoGP Portugal di Sirkuit Estoril (1)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar