14 April 2008

Dahsyatnya Jorge Lorenzo

Estoril - Sampai dengan seri ketiga, Jorge Lorenzo tampil gemilang. Tiga kali pole position dan tiga kali naik podium ditorehkan rookie yang membalap untuk Yamaha itu, di mana podium yang terakhir adalah yang teratas.

Lorenzo yang musim lalu masih berlaga di ajang 250 cc, memulai debutnya di MotoGP dengan menjadi yang tercepat dalam sesi kualifikasi MotoGP Qatar. Di sana dia juga mampu jadi runner-up dalam balapan.

Pada seri kedua di Jerez, posisi pole kembali ditempati pembalap Spanyol berusia 20 tahun tersebut, meski kali ini dalam balapan dia hanya mampu finis di posisi ketiga. Pole ketiga lantas dicatatkannya di Estoril, sebuah raihan yang disebut situs MotoGP sebagai "trinitas agung" pole position Lorenzo.

"Setiap pole position terasa seperti mimpi dan aku tak percaya aku ada di sini lagi. Saya sangat bangga memiliki catatan seperti ini dan faktanya aku sangat bahagia bisa lolos kualifikasi di tempat terdepan di sini karena trek ini selalu menyulitkan bagiku dan aku belum pernah pole di sini sebelumnya," tukas Lorenzo sebelum balapan, seperti dilansir MotoLive.

Rekan satu tim Valentino Rossi itu memang belum pernah bisa berjaya di Estoril ketika masih membalap untuk ajang di bawah MotoGP. Namun, kali ini jauh berbeda. Selain mencatatkan fastest lap dalam balapan, Minggu (13/4/2008), mahkota juara MotoGP Portugal juga diraih.

Sebelum memenangi balapan ini, Lorenzo acap merendah ketika ditanyai soal target. Maka, kenyataan kalau dirinya kemudian malah jadi juara, disambut penuh sukacita. "Itu luar biasa, itu sensasi yang tak bisa kugambarkan. Awalnya sedikit gila karena hujan, ada sedikit air (di trek). Lalu aku tak ingat apa-apa lagi," seru dia bahagia, seperti dilansir Autosport.

Lebih luar biasa lagi, Lorenzo mampu menyalip rekannya yang adalah juara dunia empat kali MotoGP, Rossi, lewat sebuah manuver dalam balapan. "Ada resiko, namun itu sudah waktunya melewati dia karena kupikir aku bisa lewat dan aku harus melewatinya," lugas Lorenzo.Walau begitu, Lorenzo tetap merendah. Alih-alih memuji kemampuan diri sendiri yang sudah mampu memenangi balapan, dia justru melontarkan pujian buat pihak-pihak lain. "Pertama-tama aku ingin berterimakasih kepada Yamaha atas kepercayaan mereka kepadaku, dan kepada semua sponsorku, karena tanpa mereka aku takkan ada di sini.

"Sejauh ini, keputusan Yamaha menggaet juara 250cc tahun 2006 dan 2007 itu memang terbukti tak keliru. "Itu adalah keputusan dini yang kami ambil lebih dari setahun lalu. Tapi Anda sudah lihat awal musim ini dia sudah begitu fenomenal: dia mencatatkan tiga pole position dan sebuah kemenangan, dan kini memimpin klasemen (bersama Dani Pedrossa), yang merupakan hal mengagumkan buat seorang rookie," puji bos tim Yamaha Lin Jarvis, kepada BBC.

detik.com

Tidak ada komentar: