18 Maret 2008

Rencana Format Baru Penentuan Juara Dunia

Jakarta - Dari tahun ke tahun selalu ada perubahan baik dalam aturan maupun format F1. Kini Bernie Ecclestone melemparkan ide baru terkait sistem penentuan juara dunia. Seperti apa?

Adalah penggunaan sistem poin dalam penentuan juara dunia yang ingin diubah Bernie. Menurutnya dengan sistem yang ada saat ini pembalap tidak punya hasrat besar untuk memenangi balapan, mengingat cuma dua poin yang membedakan sang juara dengan runner up.

Pria Inggris berusia 77 tahun itu merasa pemenang setiap seri berhak mengambil seluruh haknya. Dengan kata lain, Bernie menginginkan gelar juara dunia ditentukan oleh jumlah seri yang berhasil dimenangi.

"Apa yang ingin saya lihat adalah pembalap yang mengumpulkan paling banyak kemenangan akan menjadi juara dunia, dan posisi kedua hanya digunakan jika jika ada dua pembalap meraih jumlah kemenangan yang sama di akhir musim," ungkap Bernie di ITV.

Sejak musim 1990 pembalap yang kemudian menjadi juara dunia adalah mereka yang berhasil mengumpulkan kemenangan terbanyak, meski kasusnya tak selalu seperti itu. Tahun 1989 Ayrton Senna yang memenangi enam seri harus menyerahkan mahkota juara dunia pada Alain Prost yang cuma menang empat kali.

"Kunci dari menggelar balapan adalah 'membalap' dan sekarang tak banyak terjadi saling susul karena pembalap tak ingin mengambil risiko demi bisa berada di posisi dua karena hanya terpaut dua angka dari pemenang balapan," pungkas Ecclestone.

Kapan direalisasikan, Bernie?

detik.com

Tidak ada komentar: