30 Maret 2008

Doni Tata Menyambut Seri Kedua di Sirkuit Jerez

Latihan dengan Dua Motor, Adaptasi Pakai Rem Baru
Senyuman mengiringi langkah Doni Tata Pradita dan Tim Yamaha Pertamina Indonesia menyongsong MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez. Doni dan tim bisa tidur malam karena lomba diselenggarakan siang. Keberadaan Doni yang pernah beruji coba di sana membuat tim semakin optimistis.

Debut Doni Tata di ajang Grand Prix 250 cc tidaklah mudah. Dalam lomba pertama dia harus melakoni lomba malam di Sirkuit Losail, Qatar, beberapa pekan lalu. Tidak berlebihan jika Doni dan semua punggawa Yamaha Pertamina Indonesia menyambut MotoGP Spanyol hari ini dengan kegembiraan.

"Kita kembali hidup normal. Tidur malam, latihan siang," kata Dieter Stappert, manajer Yamaha Pertamina Indonesia, dalam rilisnya kemarin.

Ada hal lain yang membuat Stappert kian percaya diri dengan MotoGP Spanyol. Doni memiliki pengalaman di Sirkuit Jerez. Mereka telah dua kali beruji coba pada Januari dan Februari lalu.

Kondisi itu membuat keraguan Doni gagal memenuhi limit waktu kualifikasi tidak sebesar menjelang MotoGP Qatar lalu. Keyakinan yang dijawab Doni dengan baik. Dalam sesi latihan pertama Jumat (28/3), dia membukukan waktu 1 menit 48,918 detik.

Menghadapi seri kedua, Yamaha Pertamina Indonesia memang lebih santai. Tim tidak melulu berlatih dan meng-up grade TZ250. Beberapa kru juga sempat berlibur ke Austria dalam jeda kepulangan dan Qatar sebelum keberangkatan ke Spanyol. Hanya Chief Engineer Josef "Sepp" Schogl yang ditinggal di markas tim di Munich untuk memperbaiki tunggangan Doni.

Ada Eempat orang yang jalan-jalan ke Austria. Rombongan dipimpin Stappert yang kebetulan berasal dari sana. Doni, Edmond Chow (asisten manajer), dan mekanik asal Indonesia Hamzah ikut dalam acara itu.

Stappert berencana mengajak Doni dkk ke Pegunungan Carinthian. Kawasan yang terletak pada ketinggian 3 ribu di atas permukaan air laut itu sedang tertutup salju. Stappert merasa hal itu menjadi pengalaman berharga bagi Doni yang berasal dari daerah tropis.

Namun, rencana itu dibatalkan karena Edmond lebih memilih mengunjungi saudaranya di Jerman kawasan barat. Doni tidak mau bepergian tanpa Edmond yang juga mentornya. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa kondisinya tidak terganggu menghadapi balapan.

Rombongan Doni bertolak ke Spanyol Selasa (25/3) siang waktu setempat dalam cuaca yang kurang menguntungkan. Salju turun dengan suhu udara sekitar 3 derajat Celsius. Mereka mendarat di Jerez hampir tengah malam dalam cuaca yang cukup hangat.

Rabu (26/3) pagi Doni dan tim mulai beraktivitas di Sirkuit Jerez. Belum sepenuhnya sibuk. Mereka sebatas mengatur pitbox bernomor 21 untuk markas Yamaha Pertamina Indonesia. Kesibukan mulai memuncak pada Kamis setelah kedatangan bos tim Joaquin "Kino" Contreras.

Dalam latihan pertama Jumat, Doni sempat turun dengan dua motor sekaligus. Satu motor yang digunakan pada MotoGP Qatar lalu. Itu dilakukan untuk menemukan setingan yang pas. Sepp memang menyeting dua motor itu berbeda untuk memberikan alternatif bagi Doni. "Kami akhirnya memutuskan menggunakan motor yang dia pakai di Qatar," lanjut Stappert.

Menurut Stappert, ada perubahan penting dalam timnya. TZ250 akan dilengkapi rem belakang baru bermerek Brembo. "Disentuh sedikit saja rem tersebut langsung bereaksi. Saya harus menyesuaikan diri dengan baik agar tidak membuang waktu ketika memasuki tikungan," papar Doni.

Stappert menjelaskan, masalah utama yang dihadapi Doni saat ini adalah konsistensi. Dalam latihan dia membukukan catatan waktu beragam pada satu seksi lap. "Konsistensi sangat bergantung pada pengalaman. Dalam hal ini Doni masih sangat kurang," paparnya.

jawapos.com

Tidak ada komentar: