Jakarta - Sudah 14 tahun sejak F1 meminta korban jiwa terakhir dengan tewasnya Ayrton Senna. Diterapkannya regulasi baru musim ini, balapan jet darat bisa kembali menewaskan pembalapnya.
Adalah Sir Jackie Stewart yang mengeluarkan peringatan sekaligus prediksi menyeramkan itu. Insiden yang melibatkan Timo Glock dan David Coulthard di GP Australia akhir pekan lalu menjadi sebab munculnya kekhawatiran Stewart.
"Seseorang bisa saja terbunuh. Sudah 13 tahun dan tujuh bulan sejak kematian Ayrton Senna. Itu seperti kecelakaan pesawat terbang - Anda tak bisa melanjutkan tanpa ada sesuatu hal terjadi, dan seseorang akan tewas," ungkap pria 67 tahun itu di Crash.
Cuma enam pembalap yang mampu melintas garis finish pada seri pembuka akhir pekan lalu di Albert Park. Pelarangan alat bantu berupa traksi kontrol dan electronic engine braking membuat banyak mobil melintir dan menghasilkan balapan kacau.
"Akan ada lebih banyak kecelakaan dengan hilangnya traksi kontrol, dan itu akan menjadi pukulan besar buat para pembalap," lanjut mantan juara dunia tiga kali itu.
Secara khusus Stewart juga menyayangkan Lewis Hamilton yang belum juga bergabung dengan Grand Prix Drivers Association atau Asosiasi Pembalap F1. Padahal oganisasi yang diantaranya dipimpin oleh Michael Schumacher itu selalu memberikan perhatian besar pada keselamatan pembalap.
"Saya terkejut dan kecewa saat tahu dia belum bergabung. Itu bukan tindakan yang bijak. Satu hal yang harus Anda miliki di antara kompetitor adalah komunikasi yang baik," pungkas Stewart.
detik.com
19 Maret 2008
'F1 Akan Minta Korban Jiwa Lagi'
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar